Literasi Digital dalam mengantisipasi Disinformasi Jelang Pemilukada 2024

Literasi Digital dalam mengantisipasi Disinformasi Jelang Pemilukada 2024

foto oleh: Diskominfo Babar

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bangka Barat mengingatkan bahwa terdapat potensi penyebaran informasi tidak benar atau hoaks terkait Pemilihan Umum Kepala Daerah 2024 . Penyebaran informasi mengandung narasi kebencian, manipulatif dan kebohongan terkait Pemilukada  dapat memengaruhi kualitas demokrasi serta memperlebar jurang perpecahan di tengah masyarakat.

Topik yang paling sering ditemukan dalam disinformasi politik antara lain tentang kadidat, penyelenggara dan Pendukung. Diisinformasi ini disebar melalui berbagai format, teks, video dan campuran. Kemudian disebar melalui beberapa platform media sosial. Terkadang disinformasi ini didukung dengan metode terkini seperti metode  deep fake dan lembaga survey ilegal.

Fenomena deep fake dan lembaga survey ilegal merupakan tantangan baru dalam menghadapi erangan disinformasi. Deep fake sendiri merupakan salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoaks yang cukup meyakinkan. Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma  AI yang saling bertentangan: satunya disebut generator, yang lain disebut diskriminator. Dalam deep fake, tokoh kandidat dapat dibuat seolah olah melakukan perbuatan atau pembicaraan yang bernilai negatif.

Sedangkan survey ilegal merupakan bentuk manipulasi data yang tidak menggunakan metodologi ilmiah oleh lembaga yang berkompeten. Bahkan terkadang ditampilkan hanya hasil survey saya, tanpa ada penjelasan ilmiah mengenai motode yang digunakan serta legalitas kelembagaan survey. Dalam prakteknya, lembaga survey legal akan menjabarkan metode dan data-data yang digunakan, sedangkan  lembaga survey ilegal cenderung melakukan kejahatan-kejahatan akademis, seperti memalsukan data, memalsukan sampling dan bahkan tidak memiliki lembaga yang legal.

Adapun beberapa tips sederhana literasi digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dari bahaya disinformasi dan cara mencegahnya di Pemilukada 2024 antara lain:

Verifikasi  terhadap Berita Sensasional
Dalam hal ini tidak  mudah terpengaruh oleh berita yang sifatnya sensasional dan memicu emosi. Berita semacam ini cenderung mendorong pembacanya untuk menyebarkan informasi tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu. Masyarakat harus bisa menahan diri untuk tidak terburu-buru menyebarkan berita yang terkesan bombastis , sebelum melakukan pengecekan secara faktual .

Verifikasi Sumber Berita yang Dipercaya
Memastikan bahwa sumber informasi adalah tepercaya dan memiliki reputasi yang baik. Keandalan informasi dapat dilihat dari kredibilitas sumbernya serta keberadaan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan sekadar opini subjektif atau asumsi. Biasakan memeriksa keaslian sumber informasi sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi tersebut ke khalayak.

Membandingkan Informasi dari Sumber Berbeda
Sangat penting untuk membandingkan informasi yang kontroversial dari beberapa sumber yang berbeda. Ini penting untuk memastikan kebenaran informasi yang diperoleh. Dengan demikian, keakuratan informasi dapat lebih dipastikan sebelum disebarluaskan

Adapun tujuan dari semua ini adalah upaya kita bersama melindungi integritas pemilihan umum kepaladaerah dan menjaga persatuan bangsa yang merupakan  tanggung jawab bersama. Dengan mengadopsi sikap bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, masyarakat dapat menjadi garda terdepan dalam melawan ancaman hoaks dan menjaga proses pemilu yang adil serta berkeadilan.

Penulis:
Farouk Yohansyah, ST,M.Pd
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Barat
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Barat

#Layanan
SHARE :
LINK TERKAIT