Tradisi Budaya Tujuh Likur Kembali Digelar Dengan Megah dan Spektakuler

Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat bersama Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta ribuan masyarakat khususnya masyarakat Desa Mancung bersuka cita merayakan puncak tradisi kebudayaan tujuh likur dalam rangka memperingati malam Lailatul Qadar pada bulan suci Ramadan 1445 hijriah

foto oleh: Virgo Equerdo

Kelapa, Diskominfo Bangka Barat -  Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat bersama Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta ribuan masyarakat khususnya masyarakat Desa Mancung bersuka cita merayakan puncak tradisi kebudayaan tujuh likur dalam rangka memperingati malam Lailatul Qadar pada bulan suci Ramadan 1445 hijriah. Acara puncak ini terpusat di alun-alun Desa Mancung pada Sabtu (06/04/2024) malam. 

Tradisi kebudayaan tahunan ini identik dengan nuansa islami yang ditandai dengan pemasangan lampu pelita berbahan bakar minyak tanah menggunakan wadah kaleng, botol bekas minuman, atau menggunakan buluh bambu dengan diberi sumbu. Biasanya, tradisi dimulai pada sepuluh malam terakhir Ramadan, dan pucaknya malam ke-27 hingga menjelang malam takbiran Hari Raya Idul Fitri. 

Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal Zakaria Ali yang hadir pada malam puncak Festival Budaya  Tujuh Likur, merasa takjub dengan tradisi kebudayaan yang diperingati dalam rangka menyambut malam Lailatul Qadar, yang dipercaya sebagai malam istimewa bagi umat Islam.



"Hari ini kita memasuki hari ke-27 menjalankan ibadah puasa, yaitu minggu terahir bulan Ramadan. Di Desa Mancung yang kita banggakan ini dilaksanakan tradisi Tujuh Likur yang sudah menjadi event budaya tahunan. Tradisi ini merupakan pesan, dan menghantarkan kuatnya makna dan nilai budaya di masa mendatang," ujarnya.

Pada Sambutan Bupati Bangka Barat yang diwakili oleh Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming mengatakan Desa Mancung ini memiliki khasanah budayanya yang dilakukan secara turun temurun sehingga perlu dilestarikan agar tidak punah ditelan zaman, dan tidak terlupa oleh generasi.   


"Mari kita bersama menjaga, melestarikan tradisi kebudayaan yang dilakukan masyarakat setempat secara turun temurun ini, jangan sampai kebudayaan yang luar biasa memikat banyak hati masyarakat untuk sengaja datang hilang dikarenakan ditelan zaman," Ujar Bong Ming Ming. 

Pada malam itu juga dilaksanakan penggalangan dana bagi rakyat Palestina oleh para relawan Lembaga Kasih Palestina. Pj. Gubernur Safrizal, Bupati Bangka Barat Sukirman, Wakil Bupati Bong Ming, Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepala Desa Mancung, serta seluruh masyarakat yang hadir turut mengulurkan rezeki untuk saudara sesama Muslim di Negeri Palestina.



(Penulis : Rozi, Editor: M. Yaser Iqbal)

LINK TERKAIT